Pontianak – mui-kalbar.or.id, Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan sebuah kegiatan bimbingan Haji dan Umroh yang diberi nama Jamarah, Selasa, 6/9 di Hotel Borneo Jl Merdeka Barat Pontianak,
Sesuai namanya, Jamarah akan mengingatkan setiap umat muslim dengan salah satu rangkaian ibadah Haji dengan melemparkan krikil kecil sebagai symbol pegusiran setan yang senantiasa menggoda manusia.
Jamarah dalam kegiatan ini merupakan singkatan dari Jagong Masalah Umrah dan Haji. Artinya bahwa melalui kegiatan yang dikemas dengan santai, duduk-dukuk santai para narasumber membicarakan persoalan Umrah dan Haji sebagai salah satu upaya mempersiapkan pelaksanaan Ibadah Haji tahun 2023.
Kegiatan Jamarah ini dihadiri oleh lebih kurang 40 orang peserta yang terdiri dari Kasi PHU Kementerian Agama se Kalimantan Barat, Ketua PW APHI, IPHI, KBIHU dan PPIU Kalimantan Barat, serta peserta dari calon Jemaah haji Kota Pontianak.
Hadir sebagai Narasumber kegiatan Jamarah ini Deputi Keuangan BPKH RI, Karo Kesra Sekretariat Daerah Kalimantan Barat, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Barat, serta Ketua dan Sekretaris Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan tersebut, ketua MUI Kalimantan Barat, K.H. Basri Har menegaskan pentingnya pemahaman yang baik dan benar tentang pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah.
“Diantara aspek penting dalam fiqh haji dan umroh menurut beliau adalah terkait dengan miqat (mikan makani) atau tempat bermulanya pelaksanaan ibadah Haji dan Umroh. Kemudiaan persoalan ihram haji dan berbagai aspek substansi lainnya dalam pelaksanaan ibadah haji, yang akan menentukan syahnya ibadah haji, bahkan dengan memperoleh ibadah haji yang mabrur.” Jelasnya.
Kegiatan Jaramah ini dilaksanakan secara umum untuk memastikan terciptanya akselesari pelayanan dan bimbingan yang baik dan maksimal bagi jemaah yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh. (Maksum Ahmadi)
