MUI Kalbar Ikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Polda Kalbar

MUI Kalbar Ikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Polda Kalbar

 

Pontianak – mui-kalbar.or.id, Selasa, 25/1, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Barat menghadiri undangan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Operasi Kepolisian Kewilayahan “Liong Kapuas-2022” dalam rangka Imlek 2573 dan Cap Go Meh 2022 di wilayah hukum Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.

Rapat Koordinasir dalam rangka Operasi Liong Kapuas-2022 dihadiri oleh Gunbernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, SH, M.Hum, Kapolda Kalbar Irjen. Suryanbodo Asmoro, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen. TNI Sulaiman Agusto, Bupati, Walikota, Kabinda, Pejabat utama polda, Pimpinan ormas, dan para tokoh lintas sektoral.

Pada kedrmpatan ini, Kapolda menyampaikan “Operasi Liong Kapuas-2022 cukup panjang pada tahun ini, dimulai 31 Januari-16 Februari 2022. Kegiatan ini untuk menemukan satu persepsi lintas sektoral. Kita wajib menjaga kebebasan beragama karena dijamin undang-undang. Aparat memiliki kewajiban untuk membuat masyarakat aman dan damai dalam rangka Imlek dan Cap Go Meh”, papar Kapolda membuka rapat koordinasi.

Selanjutnya arahan disampaikan Pangdam XII Tanjungpura “Sinergitas TNI, Polri, dan Pemda, serta instansi lainnya merupakan pondasi kuat untuk menghindari perpecahan bangsa. Saya berpesan agar prajurit saya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kekompakan lintas sektoral juga kita lakukan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman. Persoalan kecil harus segera diatasi, masyarakat kita gampang sekali tersulut dengan isu SARA. Bila ada permasalahan segera lapor cepat, atasi, dan koordinasi. Beri rasa aman kepada masyarakat. Beri peringatan kepada pihak-pihak yang coba-coba mengganggu stabilitas keamanan wilayah. Imlek dan Cap Go Meh ahun ini berlangsung aman dan lancar. Tetap laksanakan prokes, waspada virus covid-19 varian baru Omicron”, demikian penyampaian Pangdam.

Arahan juga disampaikan Gubernur Kalbar “Sebagai Ketua Satgas Covid-19 Kalbar, mengingat varian baru dan situasi kondisi perkembangan, di Kalbar ada peningkatan kasus, hari ini 17 kasus terdeteksi dilab Pemda, belum lagi di lab swasta. Imlek an Cap Go Meh ibadahnya silakan, namun kegiatan budaya yang membuat dan memancing kerumunan yang menimbulkan kerawanan Covid-19 tidak diizinkan, demi untuk kepentingan kita bersama. 8,6 % etnis Tionghoa sangat terasa perayaannya, apalagi Iagi di Singkawang lebih 40 ribu etnis Tionghoa bekerja di luar Kalbar. Kalau pulang, sangat rawan. Saya mohon maaf kepada etnis Tionghoa dalam hal ini, kalaupun dianggap bagian dari ritual keagamaan, maka dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat tanpa kerumunan. Saya yakin para aparat, Bupati, Walikota bisa mencegah penularan Covid-19. Kita perlu juga waspada karena efek keuangan negara sangat besar untuk mengatasi Covid-19, pembangunan di Kalbar sangat terdampak. Rasio angka kemiskinan kita cukup bagus secara nasional, jika program pemerintah berjalan dengan bauk saya yakin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kita semakin baik”, tutur Gubernur Kalbar.

Dalam hal ini, MUI Kalimantan Barat menyambut baik penyelenggaraan Rakor ini. Didi Darmadi, S.Pd.I, M.Lett, M.Pd mewakili Ketua Umum
menyampaikan “Terima kasih atas undangan ini. MUI melihat potensi konflik hari raya Imlek dan Cap Go Meh relatif kecil, hanya yang perlu diwaspadai dan diperketat yaitu Prokes terhadap pendatang dari luar terutama dari Jakarta, untuk mengantisipasi penularan Covid-19 varian baru Omicron, biasanya perayaan Imlek dan Cap Go Meh ramai etnis Tionghoa yang datang dari luar Kalbar”, demikian disampaikan Didi.

Share this post

Post Comment