MUI – Kominfo Sukses Gelar Workshop Literasi Media Multi-platform Islam Wasatiyah

MUI – Kominfo Sukses Gelar Workshop Literasi Media Multi-platform Islam Wasatiyah

Pontianak – muikalbar.or.id, Majlis Ulama Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik mengedukasi masyarakat melalui Islam Wasatiyah secara besar-besaran di berbagai kabupaten, Kota, dan provinsi di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Salah satunya di wilayah Kalimantan yang pelaksanaannya di letakkan di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Peserta juga diikuti dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Islam Wasatiyah, diistilahkan dengan Islam yang moderat, toleransi, dan Islam yang memang benar-benar membawa Rahmat bagi ummat, alam, dan semesta. Islam Wasatiyah memiliki beberapa makna menurut bahasa Indonesia artinya moderasi. Wasatiyah juga berarti realitas, yaitu Islam yang berada diantara realitas dan idealitas. Dapat juga dikontekstualisasikan Islam Wasatiyah adalah tidak liberal dan tidak radikal.

“Wasatiyah adalah keseimbangan antara keyakinan dengan toleransi (Hazim Muzadi).

Misal, dulu di zaman wali songo. Beliau-beliau berdakwah mensyiarkan Islam dengan cara yang sangat tepat, santun, dan tidak menyakiti. Seperti, “Menyampaikan nilai-nilai keislaman dengan tidak memberangus tradisi yang ada atau ajaran Islam masuk tetapi tradisi dijaga” (Dr. Zulkifli Abdillah, S.Ag.,MA).

Dr. KH. Marsyudi Zuhud, MA memberi pandangan bahwa berislam Wasatiyah yaitu toleransi (tasamuh), dan menghormati pandangan orang lain, baik dalam aspek keagamaan ataupun berbagai aspek kehidupan lainnya.

Lalu, dengan cara bersyukur melalui menceritakan hal-hal yang bersifat positif dan bermanfaat. Dengan begitu konten dan postingan yang ada di berbagai media sosial bisa menimbulkan do’a-do’a untuk kemaslahatan Kesatuan Negera Indonesia yang kita cintai ini, imbuhnya dalam pembukaan workshop konten kreatif yang diadakan oleh Majelis Ulama’ Indonesia bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa 24 November 2021 Kemarin.

Oleh karena itu, Islam Wasatiyah mengajarkan kita untuk tidak berlebihan, berkeseimbangan (Tawazun), musyawarah (Syura), lurus dan tegas (I’tidal), toleransi (Tasamuh), egaliter (Musawah), reformasi (Islah), mendahulukan yang prioritas (Alawiyah), dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikar). (Dhofir)

Share this post

Post Comment