Pemerintah Bersama MUI Kalimantan Barat Perkuat Pemahaman Kerukunan Dan Moderasi Beragama

Pemerintah Bersama MUI Kalimantan Barat Perkuat Pemahaman Kerukunan Dan Moderasi Beragama


Pontianak – mui-kalbar.or.id, Selasa, 14/9, bertempat di Hotel Mahkota Pontianak Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Barat Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat menyampaikan materi tentang Kebijakan Pemerintah dalam Pembinaan Kerukunan Umat Beragama pada agenda Dialog Intern Umat Beragama.
Beliau menyampaikan bahwa dialog harus terus dilakukan oleh tokoh-tokoh agama agar terbangun komunikasi yang baik, sehingga persoalan-persoalan yang ada ditengah-tengah umat dapat terselesaikan. umat kita juga harus terbiasa menerapkan 3 pilar kerukunan yaitu menerima perbedaan, membiarkan perbedaan, dan menikmati perbedaan.

Kita ketahui ada memang problem kerukunan misalnya karena karakter sektoral, merasa kelompoknya paling benar, adanya intervensi kepentingan individu maupun kelompok serta eksternal.

Jadi solusi untuk merawat kerukunan yaitu dengan melakukan optimalisasi untuk mematuhi kesepakatan permanen. Kemudian belajar dari ciptaan Allah. Dan mengeksplor potensi otak untuk memperluas pengetahuan dan memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kerukunan.

Dr. H. Wajidi Sayadi, M.Ag yang merupakan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI Kalimantan Barat dan juga akademisi senior IAIN Pontianak menyampaikan materi tentang Pengarustamaan moderasi beragama di Indonesia. Beliau juga mengupas ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang menjadi landasan pengarustamaan moderasi beraagama. Beliau juga menjelaskan tentang piagam madinah yang menjadi tonggak gambaran moderasi beragama pada masa Rasulullah SAW.

Lebih lanjut beliau memaparkan tentang karakteristik Islam yaitu karakter robbaniyah dan insaniyah yang harus diamalkan secara seimbang. Beliau juga menekankan bahwa moderasi beragama berisi norma agama, norma Negara, norma sosial, dan kearifan lokal.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si merupakan salah satu Ketua DP MUI dan Ketua FKUB Kalimantan Barat menyampaikan bahwa Islam Wasatiyah sangat diperlukan di Indonesia karena alasan latar belakang sejarah umat Islam Indonesia serta berbagai situasi terkini dunia Islam. Umat Islam di Indonesia salah satunya kuat karena senantiasa berpegang pada otoritas baik individu yang ada pada ulama serta kelompok ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah yang senantiasa menjadi rujukan dalam berbagai persoalan persoalan keagamaan.

Penulis: Didi Darmadi
Editor: Ahmad Fauzi

Share this post

Post Comment