Pontianak – mui-kalbar.or.id, Salah seorang narasumber dialog lintas agama di Kalimantan Barat yang merupakan Ketua Komisi Hubungan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Barat, Dr Samsul Hidayat, MA menyampaikan materi mengenai upaya membangun kerukunan antar umat beragama melalui kearifan lokal.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Dialog Lintas Agama di Kalimantan Barat yang digelar oleh Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalimantan Barat, Rabu, 4/3 bertempat di Hotel Orchard Pontianak.
Menurutnya, ada salah satu elemen perekat masyarakat dalam hubungannya sebagai perekat hubungan dan toleransi antara umat beragama yakni melalui diplomasi kuliner.
“Diplomasi kuliner dapat membentuk toleransi dan harmoni dalam pertukaran budaya dan bisnis dan dibentuk secara alamiah dalam kehidupan masyarakat khususnya di Kalbar. “Ujarnya
Menurutnya, tawaran ini dapat membentuk sikap saling percaya antar elemen agama melalui keamanan konsumsi, pertukaran bisnis، pertukaran budaya,serta destinasi wisata halal.
Ia juga menegaskan bahwa diplomasi kuliner ini adalah upaya memperkuat dialog terlibat yang melibatkan antar umat beragama berbasis kearifan lokal. Salah satunya adalah melalui industri makanan halal.
“Salah satu potensi yang dapat dijadikan contoh adalah Kota Singkawang dengan multi etnis dan agama. Sehingga Singkawang dinobatkan sebagai kota Toleransi. Oleh karena itu melalui diplomasi kuliner sebagai penanda masing-masing etnis diharapkan mampu membangun dialog antar etnis dan umat beragama di Kalbar ini. ” Ujarnya. (Infokom)
